"Dangdut is the music of my country" - Project pop
gue setuju sama lirik di atas. bahkan lebih dari sekedar setuju.
Dangdut itu emang musiknya indonesia. ciri khas indonesia. atau bahkan ada yang menganggap dangdut itu kebanggan indonesia.
Dangdut emang musik indonesia yang cukup dinikmati semua kalangan. sedangkan pop, jazz, RnB, akustik dan genre lainnya di indonesia, belum bisa dinikmati semua kalangan. atau mungkin memang karena selera masing masing. tapi yang gue tau pasti, dangdut itu sudah cukup nyaman buat didengarkan di indonesia. kalau enggak, gak mungkin sekarang lagi heboh dangdut beserta joget khasnya di stasiun stasiun tv di indonesia.
kata "kalangan" di atas bukan berarti kalangan atas, menengah, dan kalangan bawah. bukan. kalangan yang gue maksud di atas itu adalah sebuah musik yang semua orang indonesia suka (peminat). memang gak semua, tapi mayoritas nya mengatakan lebih banyak peminat musik dangdut di indonesia dibanding pop, jazz, akustik dan genre lainnya.
tapi terkadang, dangdut suka disalah artikan dan disalah fungsikan oleh beberapa orang indonesia.
seperti, dangdut yang diperlihatkan di kalangan anak anak kecil, dangdut yang diperlihatkan di lingkungan sekolah, dan lain sebagainya.
gue cuman ambil 2 contoh di atas. dangdut yang diperlihatkan di kalangan anak anak kecil dan dangdut yang diperlihatkan di lingkungan sekolah.
kenapa dangdut yang diperlihatkan dikalangan anak anak kecil gue sebut disalah artikan?
ya secara logika, dangdut bukan untuk kalangan anak anak kecil. seharusnya anak anak kecil di dengarkan oleh musik musik seperti tahun '90an dulu. balonku, pelangi, ambilkan bulan, bintang kecil, di obok obok, dan lagu lainnya. dan gue rasa musik untuk anak anak sekarang malah hampir punah. yang ada sekarang anak anak dengerin lagu cinta cintaan. atau bahkan anak anak yang jadi artis bukannya bikin lagu yang kayak gue sebutin tadi, tapi malah cinta cintaan dan lain sebagainya. ini salah satu fakto generasi indonesia bukannya makin membaik tapi malah memburuk. karena mereka udah "melencong" dididiknya sejak kecil. bahkan anak anak kecil sekarang hafal lagu dangdut beserta jogetnya, ya gue rasa sih gak masuk akal aja. dangdut bukan untuk kalangan anak anak kecil.
yang kedua, dangdut yang diperlihatkan di lingkungan sekolah.
yang kedua ini gue sangat amat gak setuju. kenapa gue bisa bilang gak setuju? well, dangdut bukan untuk di lingkungan sekolah. sekolah itu tempat mendidik anak anaknya, kalo anak anaknya di didik dengan lagu dangdut, mau jadi apa murid muridnya nanti?
kalau sekedar menyetel dangdut di lingkungan sekolah, masih gak terlalu masalah. yang dipermasalahin adalah ketika murid murid cewe dan cowo berjoget saling berdekatan atau bahkan hampir menempelkan badan mereka satu sama lain mengikuti iringan lagunya dan bahkan guru guru ikut 'menyawer' murid murid nya dengan uang 50 ribu, 100 ribu. atau bahkan ada guru yang bilang "yang bisa lebih heboh dari ini, saya kasih 100 ribu" jujur gue gak ngerti maksudnya apa. kalo cowo masih wajar lah joget gitu. tapi kalo udah cewe? cewe cowo joget berdekatan atau bahkan hampir mendekatkan badannya satu sama lain, dan 'dibayar' itu hal yang gak masuk akal. gurunya seakan mengajarkan muridnya menjual diri mereka. jujur gue gak suka banget sama hal ini. ini lingkungan sekolah, bukan tempat disco. sangat amat gak pantes kalo ada hal kayak gini disekolah. kalau di tempat lain selain lingkungan sekolah ini masih bisa diterima, tapi kalo dilingkungan sekolah, gue rasa itu gak masuk akal banget.
well, bukan berarti gue gak suka sama dangdut di indonesia. gue menghargai kok. cuman yang gue gak suka ketika dangdut itu disalah artikan dan disalah fungsikan oleh beberapa orang indonesia. gue masih percaya dengan lirik project pop tadi "dangdut is the music of my country" gue masih percaya dan gue masih menghargai itu. tapi terkadang emang kita harus melihat sisi lain dari lirik tersebut.
itu cuman pandangan gue pribadi, maaf kalo ada yang gak sependapat. semoga bermanfaat ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar