Kamis, 31 Januari 2013

Manusia Internal dan Manusia Eksternal

selamat malam guys , malem ini gue mau membahas soal manusia internal dan manusia eksternal. oiya pembahasan ini terinspirasi dari 5cm ya. bukan 5cm di filmnya, tapi di novelnya:) yang belum baca novelnya , gue bakal ringkas deh nih pas bagian mereka membahas soal manusia internal dan manusia eksternal. bagian nya dimulai dari halaman 263 di novelnya. langsung aja yuk

"gue jadi inget, gue pernah baca buku, dibuku itu ditulis bahwa sebenarnya manusia terbagi atas dua jenis" ian membuka pembicaraan
"apa aja?"
"manusia internal dan manusia eksternal"
"maksudnya?" zafran melihat ke ian sambil mengerenyitkan keningnya
ian meneruskan "manusia eksternal adalah manusia yang selalu memandang sesuatu yang terjadi padanya sebagai akibat keadaan yang terjadi diluar dirinya. manusia eksternal beranggapan bahwa semua keadaan atau segala kejadian yang menimpa dirinya itu disebabkan oleh keadaan eksternal diluar kendalinya. kalo gampangnya, manusia yang selalu menyalahkan keadaan"
"jadi manusia eksternal selalu berpikir keadaan yang selalu mengontrol dirinya, bukan dirinya yang mengontrol keadaan" arial mencoba menyimpulkan.
"betul bapak rambo"
zafran juga ikutan, "oh gue ada contoh lagi tuh. ada atlet kita yang kalah di kejuaraan apa gitu gue lupa, tapi yang paling gue inget, dia bilang kalau kekalahannya itu gara gara ibunya gak ikut nonton pertandingan. kalo gue bilang sih alasannya gak masuk akal."
"gue setuju alasannya gak masuk akal sama sekali. kalah menang kan tergantung dia" ian mengancungkan jempolnya.
"dia yang harus ngontrol keadaan, jangan mau kalah sama keadaan" dinda berujar pelan.
"nah itu definisi manusia internal" ian melanjutkan penjelasannya
"oh jadi...."
"iya manusia internal adalah manusia yang beranggapan bahwa dirinyalah yang harus mengatur keadaan, bukan dirinya yang diatur oleh keadaan"
"manusia internal adalah manusia yang akan selalu melihat dahulu apa yang salah dalam dirinya, bukan lantas menyalahkan keadaan"
"Mmmm.... gue ngerti. kalo kata lirik tadi, you're the driver not a passenger in life" sambut zafran
riani tersenyum senang. "iya, kita jangan sampai mau diatur oleh keadaan, kalo bisa kita yang mengatur, kita harus selalu jadi kalimat aktif selalu pakai awalan me- bukan kalimat pasif dengan awalan di-"
"berarti, kalo kita mau sampai ke puncak mahameru jangan sampai kita jadi manusia eksternal, kita harus jadi manusia internal, ya kan?" zafran menaikkan alisnya.
"bukan di mahameru aja, kayaknya setiap hari kita harus begitu deh. jangan pernah jadi manusia yang diatur oleh keadaan" arial berargumen.
"iya jangan pernah kalah sama keadaan"
"yang bilang kita kalah itu siapa?"
"ya kita sendiri"
"kalo kita ga bilang kalah, kita gak akan pernah kalah"
"enggak pernah ada manusia yang kalah, cuma pelajarannya aja mungkin agak berat dibanding yang lain" ian menatap permukaan ranu kumbolo.
"tul......"
"atau mungkin dia sendiri yang berat beratin"
""tapi bukannya dia malah beruntung mendapatkan pelajaran yang lebih berat dari yang lain?" dinda memandang teman temannya
"betul juga, kalo dia memandangnya seperti itu berarti jadinya ke masalah sikap" genta coba menyimpulkan
riani berteriak kecil "jadi apapun itu, cobaan, kekalahan, kegagalan, tidak akan menjadi sesuatu yang buruk. tapi tergantung bagaimana kita bersikap, tergantung bagaimana kita menyikapinya"

nah itu dia ringkasan pada saat mereka membahas manusia internal dan manusia eksternal. kenapa gue ambil topik ini? karena gue suka topik ini. topik yang tanpa kita sadarin , kebanyakan dari kita itu adalah manusia eksternal dan sedikit banget yang menjadi manusia internal.

gue punya contoh lagi nih buat manusia eksternal dan emang itu dari true story gue sih wkwk. nih ya disekolah itu gue dapet mata pelajaran matenatika setelah olahraga. bayangin aja , abis capek capek kita harus mikir mikir, gimana klo ulangan? < ini aja udah contoh manusia eksternal nih haha. dan kita sering ulangan matematika setelah olahraga. dan rata rata temen temen gue bilang "gila, gak enak banget kebagian mtk setiap abis olahraga. ulangan lagi abis ini"nah itu tuh contoh letak manusia eksternal nya. tadi gue sendiri juga sempet ngeluh kayak gini "paling gak enak kalo kebagian mtk abis olahraga. udah capek capek abis itu dipaksa harus mikir keras , finally gak bakal bisa mikir"
emang gak gampang buat ngilangin sifat ini, tapi "kalo lo yakin sama sesuatu lo cuman harus percaya terus kerja keras semampu lo. berani keluar dari zona nyaman lo, hadapin semua yang ada didepan lo" - Genta 5cm.

jadi kesimpulannya apa? kesimpulannya jangan pernah mau kalah sama keadaan. apapun keadaannya, dan jangan pernah nyalahin keadaan dari kegagalan yang lo alamin. percuma, gak bakal ngerubah hasil. tapi kalo lo ngeliat ke diri lo sendiri dulu kenapa lo bisa gagal, nah itu akan mengubah lo karna lo akan tau mana yang salah dan mana yang bener. jangan pernah mau diatur sama keadaan , kalo bisa lo yang mengatur keadaan. kalo lo gagal, lo jangan langsung putus asa terus nyerah terus nyalahin keadaan. nyalahin misalnya "iya itu tadi penontonnya pake laser" "iya itu tadi pensil gue salah make" dan segalanya. kalo lo gagal lo liat ke diri lo sendiri dulu "ohiya ko bisa ya gue salah make pensil? teledor banget gue. gue gak bakal gitu lagi deh" nah kalo lo ngeliat ke diri lo sendiri dulu , itu bisa membuat lo jadi pribadi yang lebih baik, bisa membuat lo sadar, dan bisa melatih diri lo untuk menjadi manusia internal bukan manusia eksternal yang selalu menyalahkan keadaan.
semoga bermanfaat ya:))